Pada artikel kali ini, Pusatsoundsystem.com akan membahas tentang jenis-jenis driver berdasarkan frekuensi yang dihasilkan. Sebelum membaca artikel ini, ada baiknya anda mengerti dulu topik-topik dibawah ini.

Tweeter

Tweeter adalah sebuah jenis driver yang dirancang untuk mereproduksi frekuensi tertinggi (biasanya  2.000 Hz – 20 kHz) pada sistem speaker. Istilah ‘tweeter’ sendiri berasal dari kata ‘tweet’ yang mewakili suara nada tinggi yang dibuat oleh kicauan burung. Secara tradisional, tweeter dirancang seperti driver lain-nya hanya saja memakan daya lebih sedikit dan berukuran lebih kecil (biasanya 0,5 inch hingga 4 inch). Karena tweeter mereproduksi suara frekuensi tinggi, jenis driver ini bagus digunakan untuk mereproduksi suara instrumen frekuensi tinggi seperti cymbal dan suling yang dapat mempengaruhi kejelasan suara musik anda.

Masalahnya adalah gelombang suara pada frekuensi itu cukup terarah, artinya nada tertinggi dalam musik Anda terdengar paling bagus saat tweeter diarahkan tepat ke arah kuping Anda. Oleh karena itu, Tweeter modern mulai mengadaptasi versi dome yang menggunakan diafragma soft dome yang terbuat dari film poliester, sutra, atau kain poliester yang telah diresapi dengan resin polimer. Tweeter dome mampu menyebarkan area suara ke area yang lebih luas.

Mid-range

Speaker mid-range atau biasa juga disebut squawker adalah jenis driver speaker yang dirancang untuk mereproduksi rentang frekuensi mid-range (biasanya antara 250 Hz–2000Hz). Speaker midrange memiliki ukuran lebih kecil dari woofer tapi lebih besar dari tweeter (biasanya berkisar dari 5 inch hingga 12 inch). Biasanya jenis ini banyak kita temukan pada speaker aktif 3 way. Rentang frekuensi mid-range merupakan rentang frekuensi yang paling penting karena sebagian besar suara yang dapat didengar seperti alat musik dan suara manusia diproduksi di sini. Oleh sebab itu, speaker ini mampu untuk mereproduksi suara vokal dan beberapa alat musik, seperti gitar string, biola, piano, serta harmonika dengan jelas.

Diafragma driver Mid-range dapat terbuat dari kertas atau bahan komposit, dan dapat berjenis driver direct radiation (seperti woofer kecil) atau compression drivers (seperti desain tweeter ). Driver mid-range bertipe direct radiator dapat langsung dipasang di baffle depan kabinet atau box speaker sedangkan driver mid-range bertipe driver kompresi dipasangkan ke corong untuk tingkat output tambahan dan kontrol pola radiasi. Karena telinga manusia paling peka terhadap frekuensi menengah, driver mid-range tetap dapat memberikan suara yang bagus dalam hal kualitas dan volume pada daya yang rendah. Dan karena speaker mid range tidak dapat menghasilkan spektrum rendah atau tinggi yang ekstrim, mereka sering terdengar membosankan, atau datar, dan membutuhkan dukungan woofer atau tweeter untuk mendapatkan tingkat suara yang penuh.

Woofer

Woofer atau speaker bass adalah sebuah jenis driver yang dirancang untuk mereproduksi suara frekuensi rendah atau bass (biasanya antara 50 Hz dan 1000Hz) seperti suara gitar bas atau tuba. Istilah woofer sendiri berasal dari suara gonggongan anjing dalam bahasa inggris atau “woof”. Untuk menghasilkan frekuensi terendah, sebuah driver membutuhkan ukuran yang besar dan harus mampu mendorong lebih banyak udara. Oleh karena itu, Woofer memiliki ukuran yang berkisar antara 8 inch hingga 15 inch. Berbeda dengan driver yang lain, woofer memiliki hubungan yang erat dengan kabinet atau box sepeaker. Sebuah woofer memerlukan kabinet atau box untuk membantu menghasilkan frekuensi rendah pada tingkat yang sesuai. Kabinet atau box speaker umumnya dirancang khusus agar sesuai dengan driver woofer. Maka dari itu, driver akan bekerja sesuai dengan karakteristik kabinet untuk mereproduksi suara frekuensi rendah. Beberapa sistem menggunakan speaker woofer untuk frekuensi terendahnya, bahkan terkadang frekuensi rendah yang di hasilkan sudah cukup baik sehingga tidak perlu menggunakan subwoofer lagi. Sebagai tambahan, beberapa speaker juga menggunakan woofer untuk menangani frekuensi menengah sehingga tidak menggunakan driver mid-range. Hal ini dapat dicapai dengan mengkombinasikan tweeter yang bekerja pada frekuensi yang lebih rendah dan woofer yang memiliki rentang frekuensi yang lebih tinggi, kedua driver tersebut akan menambah koheren di frekuensi tengah.

Subwoofer

Subwoofer adalah sebuah driver yang dirancang untuk mereproduksi frekuensi terendah dari pendengaran manusia, yaitu bass atau sub-bass (20 Hz – 200 Hz) seperti suara raungan, guntur, dan geraman dalam film dan suara gitar bass dalam musik. Jenis driver yang satu ini sering digunakan untuk konser besar acara sekala menengah.  Meskipun telinga manusia hanya dapat menangkap frekuensi serendah 20 Hz, subwoofer juga dapat bekerja pada frekuensi yang lebih rendah dari 20Hz. Hanya saja getaran suara yang dihasilkan hanya dapat dirasakan tubuh dan tidak dapat terdengar dengan jelas. Oleh karena itu, ukuran subwoofer biasanya berukuran 8 inch hinga 21 inch.

Sama seperti woofer, subwoofer juga memerlukan kabinet atau box untuk membantu menghasilkan frekuensi rendah pada tingkat yang sesuai. Suara bass dan sub bass memiliki sifat omnidirectional yang berarti suara dipancarkan ke semua arah (360 derajat) dari sumbernya. Sifat omnidirectional ini didapatkan karena suara dalam rentang frekuensi ini dapat dengan mudah dibelokkan di sudut-sudut dengan difraksi. Oleh karena itu, sisi depan subwoofer tidak perlu lagi dihadapkan ke arah pendengar, dan subwoofer bisa dipasang ke kabinet atau box dengan posisi menghadap ke bawah lantai.

Full Range

Driver full-range atau biasa sering disebut sebagai speaker koaksial adalah driver speaker yang dirancang untuk mereproduksi rentang frekuensi audio yang lengkap tanpa bantuan driver lain. Full range driver ini biasanya berukuran 3 inch hingga 12 inch. Driver full range dirancang secara hati-hati untuk memungkinkan respons frekuensi tinggi yang wajar, dan menghasilkan frekuensi rendah tanpa distorsi, meskipun dengan tingkat output maksimum yang dikurangi.

Driver full range biasanya menggunakan kerucut tambahan yang disebut whizzer, yaitu sebuah kerucut ringan yang melekat pada sambungan antara kumparan suara dan kerucut utama. Kerucut whizzer memperluas respons frekuensi tinggi driver dan memperluas direktivitas frekuensi tinggi, yang sebaliknya akan sangat menyempit karena bahan kerucut diameter luar gagal mengikuti kumparan suara pusat pada frekuensi yang lebih tinggi. Kerucut utama dalam desain whizzer dibuat untuk lebih melenturkan diameter luar daripada di tengah. Hasilnya adalah bahwa kerucut utama memberikan frekuensi rendah dan kerucut whizzer menyumbang sebagian besar frekuensi yang lebih tinggi. Karena whizzer cone lebih kecil dari diafragma utama, dispersi output pada frekuensi tinggi ditingkatkan relatif terhadap diafragma tunggal yang lebih besar.

Penggunaan driver full-range dapat menghindari interaksi yang tidak diinginkan antara beberapa driver yang disebabkan oleh lokasi driver yang tidak bersamaan atau masalah jaringan crossover tetapi juga dapat membatasi respons frekuensi dan kemampuan output (terutama pada frekuensi rendah). Kelemahan speaker full-range adalah penggunaan driver full-range ini tidak bisa menghasilkan frekuensi tinggi yang tinggi sekali. Demikian juga untuk frekuensi rendah tidak bisa rendah sekali. Bisa dikatakan driver full-range adalah driver mid-range yang frekuensinya lebih lebar.

Pertanyaan terkait

Kenapa Tiap Driver Speaker Memiliki Ukuran Yang Berbeda?

Untuk menjawab  pertanyaan ini, kita akan menggunakan sebuah contoh. Misalnya, untuk menghasilkan suara frekuensi menengah dan tinggi, kerucut speaker harus bergerak maju mundur dengan sangat cepat. Nada 1.000 Hz mengharuskan speaker bergerak maju dan mundur 1.000 kali per detik sedangkan Nada 10 kHz membutuhkan 10.000 gerakan yang sama per detik. 

Semakin ringan driver speaker, semakin cepat juga driver speaker itu dapat bergetar sehingga semakin tinggi juga frekuensi yang dapat dihasilkan, sedangkan semakin berat driver speaker, semakin lambat juga driver speaker itu dapat bergetar sehingga semakin rendah juga frekuensi yang dapat dihasilkan. Oleh karena itulah, subwoofer cenderung memiliki ukuran yang besar sedangkan tweeter memiliki ukuran yang kecil.